Senin, 12 Desember 2016


Pengertian Fungsi
Fungsi adalah rumus dalam Excel 2000 yang sudah terdefinisikan untuk suatu perhitungan secara otomatis. Semua fungsi dalam Excel 2000 ditulis dengan awalan tanda sama dengan (“=”).
Penggunaan fungsi akan jauh memperingkas penulisan daripada menggunakan rumus dengan maksud yang sama. Sebagai contoh fungsi =SUM yang berfungsi untuk menjumlahkan angka/data dalam suatu range.
=SUM(D2:D10) akan menjumlahkan angka/data yang ada dimulai dari sel D2 sampai D10. Di mana cara penulisan ini lebih ringkas daripada memakai rumus =D2+D3+D4+D5+D6+D7+D8+D9+D10.

Pengaplikasian fungsi pada lembar kerja, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Tanda sama dengan (=) di setiap awal penulisan fungsi;
2.    Nama fungsi yang diaplikasikan, seperti: DATE, MONTH, YEAR, dan lain-lain;
3.    Argumen untuk fungsi yang bisa berupa nilai atau sel acuan;
4.    Apabila argumen lebih dari satu, maka digunakan pemisah tanda koma (,). Tanda koma ini merupakan tanda batas standar selama tidak diubah.


Fungsi-fungsi Statistik
Excel 2000 menyediakan cukup banyak fungsi statistik. Namun di sini akan dibahas fungsi statistik yang sering dipakai dalam memanipulasi lembar kerja. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:
Fungsi
Kegunaan
=AVERAGE(range)
Mencari nilai rata-rata dalam range
=COUNT(range)
Mencari jumlah data angka atau teks dalam range
=MAX(range)
Mencari data tertinggi dalam range
=MIN(range)
Mencari data terrendah dalam range
=MODE(range)
Mencari modus data dalam range
=STDEV(range)
Mencari standar deviasi dalam range sampel data
=STDEV(range)
Mencari standar deviasi dalam range populasi keseluruhan
=SUM(range)
Menjumlahkan data dalam range
=VAR(range)
Mencari nilai variance dalam range

Contoh:
Diketahui data seperti pada lembar kerja di bawah ini. Cari jumlah data, data tertinggi, data terendah, rata-rata data, variance, cacah data dan standard deviasi dengan fungsi statistik yang ada.




















Untuk menyelesaikan soal di atas, maka lakukan prosedur sebagai berikut:
1.    Aktifkan lembar kerja yang ingin diselesaikan;
2.    Pada E2, ketik =SUM(B3:B8)
3.    Pada E3, ketik =MAX(B3:B8)
4.    Pada E4, ketik =MIN(B3:B8)
5.    Pada E5, ketik =AVERAGE(B3:B8)
6.    Pada E6, ketik =VAR(B3:B8)
7.    Pada E7, ketik =COUNT(B3:B8)
8.    Pada E8, ketik =STDEV(B3:B8)


Fungsi Logika
Ekspresi logika pada Excel 2000 dapat digunakan dalam fungsi-fungsi yang dikenal dengan fungsi logika. Untuk melihat fungsi logika, user dapat melihatnya pada menu Insert kemudian pilih Function yang akan menampilkan fungsi-fungsi pada Excel 2000. Cakupannya antara lain:

1.    Fungsi =AND
Mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
=AND(ekspresi logika 1, ekspresi logika 2, …)
Fungsi AND akan memberikan hasil TRUE, bila semua argumen yang ada adalah benar (TRUE). Sebaliknya akan dihasilkan FALSE, bila ada salah satu saja dari argumen yang salah (FALSE).

Contoh:
Diketahui Daftar Nilai Praktikum Excel 2000 seperti di bawah ini:


























Data di atas harus memenuhi ketentuan di bawah ini:
a.    Jika nilai teori lebih besar atau sama dengan 75 dan nilai praktikum lebih besar atau sama dengan 70, maka berarti True (Lulus)
b.    Jika nilai teori lebih kecil dari 75 dan nilai praktikum lebih kecil dari 70, maka False (Gagal)

Untuk menyelesaikan soal di atas, maka prosedur yang diperlukan adalah:
1.    Ketik =AND(C4>=75,D4>=70) pada F4;
2.    Duplikasikan fungsi/rumus tersebut ke bawah sampai F11.
Tampilan yang dihasilkan:

















a





2.    Fungsi =OR
Mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
=OR(ekspresi logika 1, ekspreasi logika 2, ..)
Fungsi ini akan memberikan hasil TRUE, bila salah satu atau lebih dari argumen yang ada adalah benar (TRUE). Dan akan memberikan hasil FALSE, bila tidak ada satupun dari argumen ini bernilai benar.
Contoh:
Jika Daftar Nilai Praktikum Excel 2000 pada lembar kerja di atas dijadikan soal, maka ketentuan yang harus dipenuhi adalah:
a.       Jika nilai teori lebih besar atau sama dengan 80 atau nilai praktikum lebih besar atau sama dengan 80, maka berarti TRUE (lulus);
b.      Jika nilai teori lebih kecil dari 80 dan nilai praktikum lebih kecil dari 80, maka berarti FALSE (gagal).
Untuk menyelesaikan soal ini, maka prosedur yang harus dilakukan sebagai berikut:
1.    Ketik =OR(C4>=80,D4>=80) pada F4
2.    Kemudian duplikasikan fungsi tersebut sampai F11.
Tampilan yang dihasilkan:




















3.    Fungsi  =NOT
Bentuk umum dari fungsi ini adalah:
=NOT(ekspresi logika)
Fungsi ini akan memberikan nilai kebalikan dari argumen yang ada. Bila argumen bernilai TRUE, maka hasil dari fungsi =NOT adalah FALSE. Sebaliknya, bila argumen bernilai FALSE, maka fungsi =NOT akan memberikan hasil TRUE.
Contoh:
Bila Daftar Nilai Praktikum Excel 2000 pada lembar kerja di atas semua  nilai praktikum di atas 70 akan Lulus (TRUE) dan sebaliknya.
Maka prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Ketik =NOT(D4<70) pada F4
2.      Kemudian duplikasikan fungsi tersebut sampai F11.
Tampilan yang dihasilkan:

























4.    Fungsi =IF
Bentuk umum dari fungsi ini adalah:
=IF(ekspresi logika, perintah 1, perintah 2)
Jika ekspresi logika menghasilkan nilai TRUE (benar), maka akan dilaksanakan perintah 1. Sebaliknya bila ekpresi logika menghasilkan nilai FALSE (salah), maka yang akan dilaksanakan adalah perintah 2.

Contoh:
Buatlah Daftar Penumpang Kereta Api Jakarta – Yogyakarta yang tampak seperti di bawah ini dengan ketentuan:

a.    Data masukan:
Ø Nama Penumpang
Ø Kode Kereta

b.    Ketentuan:
Ø Kolom Jenis Kereta diisi: jika E, maka Eksekutif dan jika K, maka ekonomi.
Ø Kolom harga diisi: Jika Eksekutif harganya Rp. 150.000, jika Ekonomi harganya Rp. 105.000
Ø Kolom catatan diisi: Jika Eksekutif, maka diisi dengan “Makan+Snack”, jika Ekonomi diisi dengan “-“

c.    Layout masukan:

























d.    Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal di atas, prosedur yang diperlukan adalah:
1)   Pada D4, ketik =IF(C4=”E,”Eksekutif”,”Ekonomi”)
2)   Duplikasikan rumus tersebut sampai D11
3)   Pada E4, ketik =IF(C4=”E”,”Rp. 150.000”,”Rp. 105.000”)
4)   Duplikasikan rumus tersebut hingga E11
5)   Pada F4, ketik =IF(C4=”E”,”Makan+Snack”,”-“)
6)   Duplikasikan rumus tersebut sampai F11.

e.    Layout keluaran:























4.4.       Fungsi Tanggal
Fungsi tanggal digunakan untuk memproses data berupa tanggal. Agar data yang berupa tanggal dapat dikenakan proses penghitungan, maka setiap tanggal harus diwakili oleh suatu angka yang disebut dengan angka seri tanggal yang dimulai dari tanggal 1 Januari 1900 atau tanggal 2 Januari 1904 sebagai dasar perhitungan.
Jika dipakai tanggal 1 Januari 1900 sebagai standarnya, maka angka seri =1 dimulai dari tanggal 1 Januari 1900, jika yang dipakai tanggal 2 Januari 1904 sebagai standar, maka angka seri = 1 dimulai dari tanggal 2 Januari 1904.
Excel 2000 memakai sistem 1 Januari 1900 sebagai defaultnya. Sedangkan untuk mengubah dari sistem 1 Januari 1900 menjadi 2 Januari 1904, diperlukan prosedur sebagai berikut:
1)   Klik menu Tools, kemudian klik Options;
2)   Klik tab Calculation;























3)   Aktifkan pilihan 1904 date system;
4)   Klik OK

Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan tanggal awal dan akhir berikut angka serinya dari 2 (dua) sistem tanggal tersebut.

Sistem Tanggal
Tanggal Awal
Tanggal Akhir
1900
1 Januari 1900
(angka seri = 1)
31 Desember 9999
(angka seri = 2958525)
1904
2 Januari 1904
(angka seri = 1)
31 Desember 9999
(angka seri = 2957063)


1.    Fungsi =DATE
Untuk menampilkan angka seri dari suatu data tanggal, dengan bentuk umum sebagai berikut:
=DATE(Tahun, Bulan, Tanggal)
Sebagai contoh, tanggal 1 Februari 1996, dituliskan dengan fungsi =DATE sebagai berikut:
=DATE(96,2,1)
Akan dihasilkan angka seri = 35096
Bila dalam memasukkan angka tahun dalam fungsi =DATE di atas, user menggunakan 2 digit, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.    Angka tahun dari 00 sampai 29, berlaku untuk tahun 2000 sampai tahun 2029.
Contoh: =DATE(19,9,20) akan diperoleh tanggal 20 September 2019
b.    Angka tahun dari 30 sampai 99 berlaku untuk tahun 1930 sampai tahun 1999.
Contoh: =DATE(91,9,20) akan diperoleh tanggal 20 September 1991.

2.    Fungsi =DAY
Fungsi ini untuk menampilkan angka tanggal dari suatu data tanggal. Sebagai contoh A1 berisikan data 31-Dec-99. Bila di B2 diisikan fungsi =DAY(A1), maka hasilnya adalah angka 31 yang merupakan angka tanggal yang ada di A1.

3.    Fungsi =MONTH
Fungsi ini untuk menampilkan angka bulan dari suatu data tanggal. Sebagai contoh sel A1 berisi data tanggal 31-Dec-99. Bila di B2 diisikan fungsi =MONTH(A1), maka hasilnya berupa angka 12 yang merupakan angka bulan yang ada di A1.

4.    Fungsi =YEAR
Fungsi ini untuk menampilkan angka tahun dari suatu data tanggal. Sebagai contoh sel A1 berisi data tanggal 31-Dec-99. Bila di B2 diisikan fungsi =YEAR(A1), maka hasilnya berupa angka 1999 yang merupakan angka tahun yang ada di A1.

5.    Fungsi =TODAY()
Fungsi ini untuk menampilkan tanggal sistem yang ada di komputer. Sebagai contoh sel B4 diisi fungsi =TODAY(), maka akan dihasilkan tanggal 8-Aug-05 yang merupakan tanggal sistem saat ini yang ada di komputer.

6.    Fungsi = WEEKDAY
Fungsi ini untuk menampilkan urutan hari dalam satu minggu dengan urutan sebagai berikut:
1     berarti hari Minggu                                          5          berarti hari Kamis
2     berarti hari Senin                                                         6          berarti hari Jumat
3     berarti hari Selasa                                                        7          berarti hari Sabtu
4     berarti hari Rabu
Sebagai contoh bila A1 berisikan data 8-Aug-05, dan di B1 diisikan fungsi =WEEKDAY(A1), maka akan dihasilkan angka 2 yang artinya hari Senin/Monday.

7.    Fungsi =DATEVALUE()
Mengkonversi tanggal pada lembar kerja Excel 2000 dari teks ke numerik.

8.    Fungsi =VALUE()
Mengkonversi teks/teks tanggal pada lembar kerja Excel 2000 menjadi numerik. Sebagai contoh di B2 berisi tanggal 8-Aug-05, dan di B3 diisikan fungsi =VALUE(B2) maka akan diperoleh 38572.


4.5.       Fungsi Waktu
Fungsi-fungsi waktu digunakan untuk memproses data berupa waktu. Agar dapat dikenakan proses perhitungan, maka setiap waktu diwakili oleh angka berupa angka pecahan yang berkisar antara 0 dan 1. Angka tersebut menunjukkan sepersekian dari hari.
Contoh:
Jam      0:00                 diwakili dengan angka 0
Jam      06:00               diwakili dengan angka 0.25
Jam      12:00               diwakili dengan angka 0.50
Jam      18.00               diwakili dengan angka 0.75
Dan seterusnya.
Jadi jam 12:00 diwakili dengan angka 0.50, yang berarti bahwa jam 12:00 adalah 0.5 hari.

1.    Fungsi =TIME
Fungsi ini untuk menampilkan suatu angka pecahan yang mewakili suatu waktu, dengan bentuk umum sebagai berikut:
=TIME(Jam,Menit,Detik)
Untuk menuliskan jam pada fungsi di atas, haruslah digunakan sistem 24 jam. Untuk menyatakan jam 6 sore, dituliskan 18:00 dan bukan 06:00.
Sebagai contoh untuk menyatakan waktu 18:30, maka dituliskan:
=TIME(18,30,0) 
Dan akan dihasilkan angka 0.77.
Excel 2000 menyediakan beberapa format waktu yang dapat digunakan setelah pengetikan fungsi =TIME. Prosedur perubahan format waktu sebagai berikut:
1)   Sorot daerah yang akan diganti format waktunya;
2)   Klik Cells dari menu Format;
3)   Klik tab Number;
4)   Pada Category, pilihlah Time. Tampil box dialog Format Cells dengan Time.


























5)   Pada kotak Type, pilih bentuk format waktu yang diinginkan;
6)   Klik OK untuk konfirmasi.

2.    Fungsi =HOUR
Fungsi ini untuk menampilkan angka jam dari suatu data waktu. Sebagai contoh A1 diisi dengan data waktu 18:45:30. Bila di B1 diisikan fungsi =HOUR(A1), maka akan diperoleh angka 18 yang merupakan angka jam yang ada di A1.

3.    Fungsi =MINUTE
Fungsi ini untuk menampilkan angka menit dari suatu data waktu. Sebagai contoh A1 diisi dengan data waktu 18:45:30. bila di B1 diisikan fungsi =MINUTE(A1), maka akan diperoleh angka 45 yang merupakan angka menit yang ada di A1.

4.    Fungsi =SECOND
Fungsi ini untuk menampilkan angka detik dari suatu data waktu. Sebagai contoh A1 diisi dengan data waktu 18:45:30. bila di B1 diisikan fungsi =SECOND(A1), maka akan diperoleh angka 30 yang merupakan angka detik yang ada di A1.

5.    Fungsi =NOW()
Fungsi ini untuk menampilkan tanggal dan waktu sistem saat ini yang ada di komputer. Sebagai contoh B4 diisi fungsi =NOW() maka akan ditampilkan tanggal dan waktu yang ada di komputer.
4.6.       Fungsi Pembacaan Tabel
Untuk menyatakan posisi sel dari suatu tabel, Excel 2000 memakai offset baris maupun kolom. Offset baris menyatakan posisi baris dalam suatu tabel, sedangkan offset kolom menyatakan posisi kolom dalam suatu tabel. Perhitungan offset dimulai dari angka 1 untuk menyatakan kolom atau baris pertama dalam range tabel.

 

























1.    Fungsi =INDEX
Fungsi ini untuk membaca tabel berdasarkan pada offset baris dan offset kolomnya, dengan bentuk umum:
=INDEX(Nama tabel, Offset Kolom, Offset Baris)
Untuk memberikan nama pada tabel, lakukan prosedur di bawah ini:
1)   Sorot isi tabel yang akan diberi nama;
2)   Klik Names Box yang berada di sebelah kiri Formula Box/Formula Bar;
3)   Ketik nama Tabel;
4)   Tekan Enter.

Contoh:
Lembar kerja berikut menggambarkan  biaya tiket perjalanan dan penumpang bis dari Jakarta ke Lampung. Selesaikan laporan tersebut dengan ketentuan:
a.    Data masukan:
Ø Nomor Urut
Ø Nama Penumpang
Ø Kode Bis
Ø Jenis Bis

b.    Ketentuan soal:
Ø Tarif bis dihasilkan dari tabel di bawah, misalnya diberinama BIS. Tarif dari bis tersebut sesuai dengan Kode Bis dan Jenis Bis, misalnya: Kode Bis = 1 dan Jenis Bis = 2, maka harganya 100000.





c.    Layout masukan:



























d.    Penyelesaian:
1)   Sorot range dari C16:E18
2)   Klik pada Names Box yang berada di sebelah kiri Formula Bar dan ketik BIS untuk memberi nama tabel tersebut
3)   Ketik =INDEX(BIS,E6,D6) di F6 dan tekan Enter
4)   Duplikasikan rumus tersebut sampai F12

e.    Layout keluaran:























2.    Fungsi =VLOOKUP
Fungsi untuk membaca tabel yang tersusun secara vertikal, dengan bentuk umum sebagai berikut:
=VLOOKUP(Nilai Kunci, Nama Tabel, Offset Kolom)
Nilai kunci merupakan kunci yang dipakai dalam pembacaan tabel, yaitu yang berada pada kolom pertama pada tabel, dengan syarat isi kolom pertama yang ada pada tabel harus sudah dalam keadaan urut.

3.    Fungsi =HLOOKUP
Fungsi ini untuk membaca tabel yang tersusun secara horizontal dengan bentuk umum sebagai berikut:
=HLOOKUP(Nilai Kunci, Nama Tabel, Offset Baris)
Nilai kunci yang dipakai adalah yang berada pada baris pertama pada tabel, dengan syarat isi baris pertama pada tabel harus sudah dalam keadaan urut.


4.7.       Fungsi Matematika
Selain fungsi statistik, waktu dan pembacaan tabel, terdapat juga fungsi-fungsi lain yang sering diperlukan dalam manipulasi lembar kerja Excel 2000.
Fungsi-fungsi matematika disediakan oleh Excel 2000 untuk melakukan perhitungan aritmatika secara lebih cepat. Cakupan dari jenis perhitungannya antara lain:

1.      Fungsi  =ABS
Fungsi ini untuk mengambil nilai absolut suatu bilangan atau angka.
Contoh: Jika A1 diisikan fungsi =ABS(-212), maka akan dihasilkan angka 212. Sebaliknya  jika di A2 diisikan fungsi =ABS(212), maka akan diperoleh 212. Jadi, fungsi =ABS hanya untuk mengubah bilangan negatif menjadi positif.

2.      Fungsi  =EXP
Fungsi ini untuk menampilkan hasil perpangkatan dengan bilangan dasar adalah bilangan e, di mana e bernilai 2.7182818.
Contoh:
=EXP(1)                 akan dihasilkan nilai 2.7182818
=EXP(LN(3))         akan dihasilkan nilai 3

3.      Fungsi  =POWER
Fungsi ini untuk menampilkan hasil perpangkatan dari suatu angka, dengan bentuk umum:
=POWER(Angka yang dipangkatkan, Pangkat)
Contoh:  
=POWER(2,2) akan dihasilkan nilai 4.

4.      Fungsi  =LN
Fungsi ini untuk menampilkan hasil dari logaritma dengan bilangan dasar e, di mana e bernilai 2.7182818. fungsi =LN kebalikan dari fungsi =EXP.
Contoh:
=LN(86)                             akan dihasilkan nilai 4.45
=LN(2.7182818)    akan dihasilkan nilai 1
=LN(EXP(3))                     akan dihasilkan nilai 3

5.      Fungsi  =LOG
Fungsi ini untuk menampilkan hasil dari logaritma dengan bilangan dasar tertentu, dengan bentuk umum:
=LOG(Angka, Bilangan Dasar)
Contoh:
=LOG(8,2)             akan dihasilkan nilai 3
=LOG(10)              akan dihasilkan nilai 1

6.      Fungsi  =LOG10
Fungsi ini untuk menampilkan hasil dari logaritma dengan bilangan dasar 10.
Contoh:
=LOG10(10)                      akan dihasilkan nilai 1
7.      Fungsi  =INT
Fungsi ini untuk membulatkan angka ke bawah ke bilangan  bulat terdekat.
Contoh:
=INT(8.9)              akan dihasilkan nilai 8
=INT(-8.9)             akan dihasilkan nilai –9

8.      Fungsi  =ODD
Fungsi ini untuk membulatkan angka ke bilangan ganjil terdekat.
Contoh:
=ODD(2.5)                        akan dihasilkan nilai 3
=ODD(-1)              akan dihasilkan nilai -1

9.      Fungsi  =EVEN
Fungsi ini untuk membulatkan angka ke bilangan genap terdekat.
Contoh:
=EVEN(2.5)                       akan dihasilkan nilai 4
=EVEN(-1)                                    akan dihasilkan nilai -2

10.  Fungsi  =ROUND
Fungsi ini untuk membulatkan angka sebanyak desimal yang diinginkan, dengan bentuk umum:
=ROUND(Angka, Jumlah Desimal)
Contoh:
=ROUND(21.3692,2)        akan dihasilkan nilai 21.37

Jika jumlah desimal yang dipakai berupa bilangan negatif, maka pembulatan dilakukan ke sebelah kiri, yaitu ke arah bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang terdekat.
Contoh:
=ROUND(21.5,-1) akan dihasilkan nilai 20           

11.  Fungsi  =TRUNC
Fungsi ini untuk mengambil bilangan bulat atau integer.
Contoh:
=TRUNC(8.9)                    akan dihasilkan nilai 8
=TRUNC(-8.9)       akan dihasilkan nilai -8

12.  Fungsi  =MOD
Fungsi ini untuk mengambil sisa suatu pembagian, dengan bentuk umum:
=MOD(Yang Dibagi, Pembagi)
Contoh:
=MOD(21,4)          akan dihasilkan 1
=MOD(10,2)          akan dihasilkan 0

13.  Fungsi  =PRODUCT
Fungsi ini untuk mengalikan angka-angka yang ada pada argumen, dengan bentuk umum:
=PRODUCT(Angka-1, Angka-2, Angka-3,……)
Dengan fungsi ini, maka angka-1, angka-2, angka-3 dan seterusnya akan dikalikan.
Contoh:
=PRODUCT(5,1,12,2)       akan dihasilkan nilai 120
=PRODUCT(10,2,5)                      akan dihasilkan nilai 100

14.  Fungsi  =FACT
Fungsi ini untuk mencari nilai faktorial suatu bilangan. Misalkan ingin dihitung 4 faktorial yang biasanya ditulis dengan notasi 4! Akan didapat hasil 4 x 3 x 2 x 1 = 24. Untuk 1 faktorial dan 0 faktorial diperoleh nilai 1.
Contoh:
=FACT(1)              akan dihasilkan nilai 1
=FACT(1.9)           akan dihasilkan nilai 1
=FACT(0)              akan dihasilkan nilai 1
=FACT(4)              akan dihasilkan nilai 24

15.  Fungsi  =SQRT
Fungsi ini untuk mencari akar kuadrat dari suatu bilangan.
Contoh:
=SQRT(25)                        akan dihasilkan nilai 5
=SQRT(100)          akan dihasilkan nilai 10

16.  Fungsi =SIGN
Fungsi ini untuk menampilkan tanda bilangan positif, nol dan bilangan negatif, dengan ketentuan berikut:
Tanda        1                      artinya bilangan positif
                              0                      artinya bilangan nol
-1              artinya bilangan negatif
Contoh:
=SIGN(25)             akan dihasilkan nilai 1.
=SIGN(-25)            akan dihasilkan nilai -1
      
17.  Fungsi  =COUNTIF
Fungsi ini untuk menghitung jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu, dengan bentuk umum:
=COUNTIF(Range kriteria, Kriteria)

18.  Fungsi  =SUMIF
Fungsi ini untuk menjumlahkan data yang memenuhi suatu kriteria, dengan bentuk umum:
=SUMIF(Range kriteria, Kriteria, Range yang diproses)

19.  Fungsi  =PI()
Fungsi ini akan memberikan nilai PI sebesar 3.14159
Contoh:
=PI()          akan dihasilkan nilai 3.14159

20.  Fungsi  =SIN
Fungsi ini untuk mencari nilai sinus dari suatu sudut yang dinyatakan dalam satuan radian. Untuk mengubah sudut dari satuan derajat ke satuan radian, caranya dengan mengalikan sudut tersebut dengan PI()/180.
Contoh:
=SIN(-PI())                                     akan dihasilkan nilai 0
=SIN(PI()/2)                                   akan dihasilkan nilai 1
=SIN(30*PI()/180) akan dihasilkan nilai 0.5

21.  Fungsi  =COS
Fungsi ini untuk mencari nilai cosinus dari suatu sudut yang dinyatakan dalam satuan radian.
Contoh:
=COS(60*PI()/180)            akan dihasilkan nilai 0.5

22.  Fungsi  =TAN
Fungsi ini untuk mencari nilai tangen dari suatu sudut yang dinyatakan dalam satuan radian.
Contoh:
=TAN(45*PI()/180)           akan dihasilkan nilai 1

23.  Fungsi  =ASIN, =ACOS, dan =ATAN
Fungsi ini untuk mencari nilai arcus sinus, arcus cosinus dan arcus tangen dari suatu angka. Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi =SIN, =COS, dan =TAN yang mencari nilai dari suatu sudut. Sedangkan fungsi =ASIN, =ACOS, dan =ATAN untuk mencari sudut dari suatu angka yang ada dalam argumennya.
Angka tersebut haruslah berkisar antara –1 sampai 1, sedang hasil sudut yang diperoleh berkisar dari –p/2 sampai p/2 dalam satuan radian. Bila diinginkan hasil sudut dalam satuan derajat, maka hasil tersebut dikalikan 180/PI().
Contoh:
=ASIN(-0.5)                                               akan diperoleh hail –0.524 dalam satuan radian
=ASIN(-0.5)*180/PI()        akan diperoleh hasil –30 dalam satuan derajat


4.8.       Fungsi Teks
Untuk menggabungkan data berjenis teks dapat dilakukan dengan operasi “&”. Sebagai contoh bila B3 diisikan teks “KING” dan C3 diisi teks “COBRA”, bila pada D3 dikenakan operasi: =B3&””&C3 maka di D3 akan diperoleh hasil “KING COBRA”
Di samping fungsi matematika, statistik, Excel 2000 juga menyediakan fungsi teks yang dapat digunakan untuk memanipulasi data jenis teks, yang cakupannya antara lain:

1.    Fungsi  =LEFT
Fungsi ini untuk mengambil karakter dari sebelah kiri sebanyak yang diinginkan, dengan bentuk umum:
=LEFT(Yang mau diambil, Jumlah pengambilan)
Contoh:
=LEFT(“KING COBRA”,4), artinya dari teks “KING COBRA” diambil 4 karakter yang dihitung dari sebelah kiri, sehingga akan diperoleh berupa tulisan “KING”

2.    Fungsi  =RIGHT
Fungsi ini untuk mengambil karakter dari sebelah kanan sebanyak yang diinginkan, dengan bentuk umum:
=RIGHT(Yang mau diambil, Jumlah pengambilan)
Contoh:
=RIGHT(“KING COBRA”,5), artinya dari teks “KING COBRA” diambil 5 karakter yang dihitung dari sebelah kanan, sehingga akan diperoleh berupa tulisan “COBRA”

3.    Fungsi  =MID
Fungsi ini untuk mengambil karakter mulai dari posisi tertentu sebanyak yang diinginkan, dengan bentuk umum:
=MID(Yang diambil, Posisi awal pengambilan, Jumlah pengambilan)
dengan posisi awal selalu dihitung mulai dari angka 1.
Contoh:
=MID(“MICROSOFT’,4,4). Artinya dari teks “MICROSOFT” akan diambil 4 karakter mulai dari posisi karakter ke-4 (yaitu mulai dari huruf “R”), sehingga diperoleh hasil berupa tulisan “ROSO”

4.    Fungsi  =LEN
Fungsi ini untuk menghitung banyak (cacah) karakter termasuk spasi.
Contoh:
=LEN(“KING COBRA”) maka akan dihitung banyak karakter yang ada, sehingga akan diperoleh hasil berupa angka 10.

5.    Fungsi  =LOWER
Fungsi ini untuk mengubah data teks dari huruf kapital ke huruf kecil.
Contoh:
=LOWER(“KING COBRA”) maka teks tersebut akan dirubah ke huruf kecil, sehingga akan diperoleh hasil “king cobra”

6.    Fungsi  =UPPER
Fungsi ini untuk mengubah data teks dari huruf kecil ke huruf kapital.
=UPPER(“king cobra”) maka teks tersebut akan dirubah ke huruf kapital, sehingga akan diperoleh hasil “KING COBRA”



7.    Fungsi  =PROPER
Fungsi ini untuk mengubah karakter pertama dari kata ke huruf kapital.
Contoh:
=PROPER(force of nature”) maka akan diperoleh hasil “Force Of Nature”

8.    Fungsi  =FIND
Fungsi ini untuk mencari posisi suatu karakter dalam suatu teks, dengan bentuk umum:
=FIND(Karakter yang dicari, Tempat pencarian, Posisi awal pencarian)
posisi selalu dihitung mulai dari angka 1.
Contoh:
=FIND(“A”,”ALAMAT”,2) artinya akan dicari huruf “A” yang ada pada teks “ALAMAT” dan mulai mencarinya dimulai dari posisi karakter ke-2, yaitu huruf “L” sampai akhir kata, maka akan diperoleh hasil berupa angka 3, yaitu posisi huruf “A” setelah huruf “L”

9.    Fungsi  =VALUE
Fungsi ini untuk mengubah angka yang dinyatakan dalam bentuk label/teks ke dalam bentuk value/numerik sehingga dapat dikenakan operasi matematika.
Contoh:
=VALUE(“09”) artinya “09” yang berupa data teks akan diubah ke bentuk data numerik, sehingga diperoleh hasil berupa angka  numerik yaitu 9 yang dapat dioperasikan secara matematika.

PENGGUNAAN RUMUS DAN FUNGSI
Aritmatika dasar, cell Absolute, Fungsi Statistika dasar, Fungsi logika, Menggunakan fungsi IF, CountIf,
SUMIF, Vlookup, Hlookup, Texs, Tanggal dan Waktu.
Mengenal Operator Hitung
Sebelum menggunakan rumus dan fungsi perhitungan, sebaiknnya perlu dikenal dahulu beberapa
operator hitung dalam Excel 2007.
Operator-operator hitung tersebut antara lain:
1. + (plus) : penjumlahan
2. – (minus) : pengurangan
3. * (kali) : perkalian
4. / (bagi) : pembagian
5. % (persen) : presentase
6. ^ (pangkat ) : menghitung pangkat
Fungsi SUM
Excel 2007 juga menyediakan fungsi-fungsi perhitungan yang mampu menghitung lebih cepat dan
mudah digunakan, contoh adalah fungsi SUM
Fungsi SUM berguna untuk menghitung penjumlahan data secara cepat.
Berikut kita akan mencoba membuat rumus penjumlahan menggunakan fungsi SUM dengan hasil seperti
gambar dibawah ini
Fungsi IF
Fungsi Logika IF banyak berperan dalam menentukan skenario untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Fungsi IF berguna untuk menampilkan dua kemungkinan hasil perhitungan dengan mengacu pada syarat
nilai tertentu.
Contoh yang paling sederhana adalah perhitungan nilai kelulusan ujian, dimana syarat kelulusan ada
pada nilai rata-rata. Apabila nilai rata-rata lebih besar dari standart yang ditetapkan maka hasilnya adalah
Lulus, namun sebaliknya apabila nila rata-rata yang ditetapkan lebih kecil dari nilai standart yang telah
ditetapkan hasilnya adalah tidak lulus.
Fungsi logika IF mempinyai operator pembanding:
- = (sama dengan)
- > (lebih besar)
- < (lebih kecil)
- >= (lebih besar atau sama dengan)
- <= (lebih kecil atau sama dengan)
Bentuk umum penulisan fungsi logika IF adalah:
=IF(logical_test,[value_if_true],[value_if_false])
Contoh:
Penulisan logika IF untuk menghitung kondisi Lulus atau Tidak Lulus dengan asumsi nilai rata-rata berada
di sel D10 adalah:
= IF(D10>=60,”Lulus”,”Tidak Lulus”)
Pengujian:
- Jika kita masukkan angka di Sell D10 = 40 maka akan keluar value “Tidak Lulus”
- Jika kita masukkan angka di SellD10 = 70 maka akan keluar value “Lulus”
Fungsi SUMIF
Yaitu fungsi untuk menjumlahkan sebuah nilai dalam satu range dengan kriteria tertentu
Bentuk umum penulisan fungsi SUMIF adalah sebagai berikut:
=SUMIF(range,criteria)
Contoh penggunaannya sebagai berikut:
Kita akan menjumlahkan nilai mahasiswa yang mendapatkan nilai 70 dari deret nilai mahasiswa berikut:
Fungsi VlookUp
Fungsi VlookUp berguna untuk membaca data secara vertikal pada suatu sela ataub range. Dengan
fungsi ini anda dapat melakukan perhitungan dengan mangambil data dari lembar kerja lain namun
masih dalam satu buku kerja.
Bentuk umum penulisan fungsi VlookUp adalah:
=VLOOKUP(Lookup_value,Tabel_array,Col_index_num)
Penjelasan dalam bahasa mudah dimengerti adalah :
=VLOOKUP(letak_kode,range_tabel,kolom_keberapa_dalam_tabel)
Fungsi HlookUp
Fungsi VlookUp berguna untuk membaca data secara Horisontal pada suatu sel ataub range. Dengan
fungsi ini anda dapat melakukan perhitungan dengan mangambil data dari lembar kerja lain namun
masih dalam satu buku kerja.
Bentuk umum penulisan fungsi HlookUp adalah:
=HLOOKUP(Lookup_value,Tabel_array,Row_index_num)
Penjelasan dalam bahasa mudah dimengerti adalah :
=VLOOKUP(letak_kode,range_tabel,baris_keberapa_dalam_tabel)
Fungsi Statistik
Fungsi statistik terdiri dari beberapa fungsi perhitungan seperti menghitung, jumlah data nilai rata, rata,
nilai tertinggi, nilai terendah.
Berikut beberapa fungsi statistika yang sering digunakan:
1. Max : mencari nilai terbesar dari suatu range
2. Min : mencari nilai terkecil dari suatu range
3. Sum : mencari jumlah dari ini data yang terdapat pada suatu range
4. Average : mencari nilai rata-rata dari suatu range
5. Count : mencari jumlah data yang terdapat pada suatu range
Fungsi COUNTIF
Digunakan untuk melakukan perhitungan COUNT dengan kriteria tertentu
Contoh:
1. Mencari banyaknya nilai mahasiswa yang mendapatkan nilai 70
=COUNT(range,70)
2. Mencari banyaknya nilai mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah 70
=COUNT(range,”<70”)



http://alfiyandanu-07-xi-ips3.blogspot.co.id/